aichankawaii: (Default)
[personal profile] aichankawaii
This is special Fanfiction for n[livejournal.com profile] nichan91
otanjoubi omedetou~~!!!! kamu tambah tua


Genre: Romantis
Rating: NC-17
Author: Ai Chan Kawaii
Summary: When an Idol falling in love with you
Pemain:
Hashimoto Rin (Lin Ni Li)
Yamada Ryosuke



Perkuliahan hari ini akhirnya selesai. Ada tiga kelas yang harus aku ikuti. Berhubung aku tidak membawa sepeda, aku sengaja pulang sambil berjalan kaki menuju rumah sambil menikmati suasana segar sore hari itu.
“Rin chan" panggil seseorang dengan suara lembut.
Aku menoleh mencari sumber suara, dan melihat Ryosuke tersenyum dari balkon rumahku. "Apa yang kamu lakukan disitu?" tanyaku.
"menunggumu..."
"eh?"
"Tunggu disana, aku turun.."

Ryosuke hilang dari pandanganku, dan aku mengikuti kata-katanya untuk tidak kemana-mana.  Ryosuke keluar dari pintu depan, tersenyum sambil menghampiriku.
"Ayo temani aku...," ujarnya mengambil sepedaku yang terletak di halaman samping rumah.
"Mau kemana?"
"Ke kebun stroberi Ojisan (paman)," Ryosuke menaiki sepeda. "Ayo naik!"
"eh?"
"Cepatlah, aku tak tahu jalannya.."
Mau tidak mau aku akhirnya duduk di belakangnya. Ryosuke mulai mengayuh sepedanya. Aku hanya bisa menahan senyumku di balik punggungnya.
"ne, Rin chan.."
"hai? nani? (ya? Apa?)
"kamu...berat juga ya..," ujarnya tertawa. Aku menepuk punggungnya, kesal.
"Iya iya aku tahu aku gemuk. puas? sudah turunkan aku, biar aku jalan kaki saja!"
"Joudanyo joudan (becanda kok ..becanda)... Kamu tidak gemuk kok. Ya… kalaupun agak berat tapi aku masih kuat untuk memboncengmu. Kamu tahu? Aku dikenal memiliki otot yang kuat," sambar Ryosuke masih terus mengayuh sepedanya.
"Kata-katamu seperti menggendong seseorang kemudian menjatuhkannya ke lantai," jawabku ketus.
"Hahaha... gomen gomen, tapi beneran, kamu tidak gemuk kok..,"
"Ah...di depan sana belok kiri!"
"Oke!"

Kami pun tiba di kebun stroberi milik otousan. Ya, bisa dibilang ini perkebunan paling luas di daerah sini. Tidak hanya di budidaya secara hydroponic, tapi juga ditanam di tanah.  "Ayo..,"ajakku.
Kami pun berjalan menelusuri jalan setapak di tengah-tengah tanaman stroberi yang belum berbuah. "Wah Rin Chan!! tumben sekali kamu datang!" tegur salah satu pekerja disana.
"iya Obasan, hanya ingin mampir melihat-lihat," jawabku tersenyum manis.
"are? kareshii? (eh? Itu pacarmu?),” goda Obasan, menatap Ryosuke yang ada di sampingku.
"Sou desuyo Obasan. Yamada Ryosuke to moushimasu. Watashi to Rin Chan ni yoroshiku onegaishimasu., (benar sekali bi, perkenalkan nama saya Yamada Ryosuke. Mohon beri perhatian pada saya dan Rin Chan)" celetuk Ryosuke.
"Chigaimasu, Chigaimasu (bukan, bukan) ," sambarku panik. "Dia hanya anak dari teman Otousan yang sedang menginap di rumah!"
Obasan itu tersenyum geli dan mendekatiku, "Dia tampan loh," bisiknya.
"obaaaaasaan...," rengekku sambil cemberut. Dia adalah Matsumoto Obasan. Dia telah bekerja dengan otousan sejak aku masih kecil. Aku sering bermain di kebun dan ia sering mengajakku memetik buah stroberi.
"Kalau begitu kami kesana dulu ya, Obasan," pamitku. Ya, lebih baik aku segera pergi dari sini sebelum terjadi hal yang tidak aku inginkan.

"Baiklah, kebetulan sedang panen. Masuklah dan makanlah sepuasnya,"
"Arigatou gozaimasu Obasan," Ryosuke membungkukan badannya. Obasan dengan girang menepuk pundak Ryosuke dan menatapku penuh makna. sepertinya Obasan memang salah paham.

Aku pun menarik pelan tangan Ryosuke untuk menuju ruang pembudi-dayaan hydroponic. Aku membuka pelan pintu yang terbuat dari plastik itu.

WAAAAHHH SUGOOOOII
Wajah Ryosuke berubah sumringah melihat buah-buah stroberi bergelantungan. "Ichigo ga daisuki!!! (aku suka sekali Buah Stroberi)," Ryosuke berlari kegirangan seperti anak kecil yang melihat mainan baru.
Aku berjalan pelan mengikutinya.
"ne..ne..Rin chan. Aku boleh mencicipinya?"
"um..iiyo (boleh). Kamu bisa makan sepuasnya," jawabku sambil tersenyum. Ryosuke berlari kearahku dan memeluku.
"Arigatou Rin chan, Arigatou!!"
Ryosuke kemudian berlari dan melihat semua stroberi dengan mata berbinar.

Deg!
Aku disini masih terpaku dan tak tahu harus bereaksi apa. Mengapa...mengapa jantungku kembali berdebar-debar????

Ryosuke memetik sebuah stroberi dan memakannya. "Amaaaiiii (maniiiiiss)"
Sungguh, pemandangan yang Indah! Melihat wajah berbinar Ryosuke yang memakan stroberi merah itu, bagai melihat sebuah lukisan karya pelukis ternama dunia. Tuhan... ada apa denganku....
Dan…. Wajah itu... wajah itu mengapa semakin mendekat....?

"Rin chan...Aaa.."
Ryosuke menyodorkan sebuah stroberi kearah mulutku. "hayaku...aa.. (cepatlah…aa)"
Aku menurut, dan menggigit stroberi yang dipegang Ryosuke. Manis....
Ryosuke tersenyum melihatku, dan menggenggam tanganku lalu mengajakku  masuk dalam dunianya bersama stroberi.

asas.jpg

*******
Aaaaaaa!!!!!!!!
Aku memeluk erat pinggang Ryosuke dari belakang. Bukan…ini bukan adegan romantis seperti dalam drama. Ryosuke mengendarai sepeda dengan begitu cepat dan ia tak tahu kalau ada jalan menurun yang cukup terjang di depannya. Bisa dibayangkan bukan..... Roller coaster!!!!

"Mooouu kowaaaiiiiii (tolong hentikaaan ini menyeramkan)" teriakku tanpa berani membuka mata dan terus memeluk Ryosuke. Aku bahkan tak bisa mendengar dengan jelas apa perkataan Ryosuke. Hingga akhirnya sepeda berhasil berhenti.

"hahhaha...kowaikedo, choo tanoshii!!! (serem sih, tapi sangat menyenangkan)" teriak Ryosuke. Sementara aku masih gemetaran dengan terus memeluk Ryosuke.
Aku merasakan sebuah sentuhan lembut di telapak tanganku, yang membuatku akhirnya mampu membuka mata.

"Daijoubuyo... " ucap pria itu dengan nada lembut. "Gomenne, membuatmu ketakutan.."
Air mataku tanpa disadari telah mengalir di pipi. Ryosuke, lelaki itu justru tertawa melihat ekspresi wajah ketakutanku.

Deg!
APA INI!!!!!!! Jantungku berdegup seratus kali lebih cepat dari sebelumnya. Ryosuke tiba-tiba mendekat dan menghisap air mata di pipiku dengan bibirnya.

*******

Malam hari...
Rohku seperti melayang entah kemana. Aku hanya bengong sambil menggigit sumpitku. Aku tak sadar jika seluruh anggota keluarga sedang memperhatikan gerak geriku yang aneh menurut mereka, hingga akhirnya suara otousan menyadarkanku.
"Ada apa dengannya?" tanya otousan pada Ryosuke yang duduk di depannya.
"Entahlah ojisan," jawab Ryosuke tersenyum nakal.
"Aku dengar tadi kalian main ke kebun?," tanya Otousan.
"Ah iya, Ojisan, stroberinya sungguh enak dan manis sekali!" jawab Ryosuke bersemangat. Otousan terlihat bangga dan puas mendengar pujian itu.
"Oniichan curang!kenapa Kanna tidak diajak???," protes Kanna.
Ryosuke mengelus rambut Kanna, "gomenne Kanna... nanti lain kali, niichan ajak Kanna jalan-Jalan juga," imbuhnya.
"asiiiiiiik"
Aku hanya mendengar percakapan mereka dalam diam hingga makan malam selesai.

*******

Keesokan harinya...
Aku menganyuh sepeda dari kampus untuk pulang ke rumah. Namun ada yang aneh hari ini, semua orang yang aku temui di jalan tersenyum padaku seakan mengenalku. Ada apa sebenarnya? Ini jarang terjadi. sungguh...
Di kampus bahkan aku menyadari beberapa dari mereka sedang berbisik-bisik sambil menatapku. Apa aku sudah berbuat kesalahan? Padahal sejak kemarin aku tak melakukan apapun di luar rumah. Sudahlah..aku harap ini hanya perasaanku saja. Toh aku tidak ada urusan dengan mereka. Jadi untuk apa aku peduli?

Tapi hari ini rasanya aku malas langsung pulang ke Rumah. Aku tak mau bertemu anak itu dulu. Aku masih belum bisa lupa kejadian kemarin yang membuat hatiku berdebar cepat.
First kiss? Bukan.. itu bukan ciuman!!!!! Aku tak mau menganggap itu sebagai ciuman!

Aku memarkirkan sepedaku di depan sebuah toko pernak-pernik satu-satunya yang ada di kota tempat tinggalku. Aku melihat sekeliling dan aku menemukan benang wol warna-warni. "iina kore.. (ini bagus ya)"
Sempat terpikir diotakku untuk membuat sebuah syal, ngumpung saat ini masih musim semi, dan udara masih dingin. Tapi...untuk apa? Aku bahkan tidak punya pacar.

"Hashimoto san..," panggil seorang Obasan penjaga toko.
"Ishimura san, ohisashiburi (lama tak berjumpa)"
" Ohisashiburi. Aku dengar kamu akan menikah?"
"HAH??? menikah????" mataku seketika terbelalak. "Obasan dengar dari siapa?,"
"Benar bukan? Matsumoto-san bilang kalau kamu mengajak pacarmu ke kebun kemarin," ujar Ishimura san sambil tertawa menggodaku.
"tunggu, tunggu sebentar Obasan. Ini ada kesalahan. Aku memang mengajak dia ke kebun kemarin tapi pria itu bukan pacarku apalagi calon suamiku," bantahku.
"Tapi Hashimoto-san bilang kalau kalian tinggal bersama kan? sudah tidak usah malu. Kami turut senang, melihatmu kini sudah tumbuh besar dan akan menikah," sambung ishimura San.
"chigaimasuuuu.... (itu sallaaaaah)" bantahku.

*******

Aku mengayuh sepedaku dengan pelan. Setelah menjelaskan panjang lebar, akhirnya Ishimura San mengerti. Pantas saja, banyak orang memandangku aneh hari ini. Ternyata ini gara-gara Matsumoto Obasan yang menyebarkan gosip seenaknya.
Aku hanya berharap gosip itu akan segera hilang. Aku tak mau menjadi orang yang populer secara mendadak.  Lagipula siapa yang mau sama Anak itu...

"Yo! Rin chaan!!!"
Suara itu sudah terasa familiar ditelingaku sekarang. Aku turun dari sepedaku dan menoleh ke atas balkon. Ryosuke melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Huh....Kenapa anak itu harus terlihat begitu tampan!!
Aku memarkirkan sepedaku di halaman samping rumah dan masuk ke dalam.
"Tadaima!"

*******

Pagi hari.....keesokan harinya...
Hari ini rasanya aku malas sekali untuk bergerak bangkit dari tempat tidur.

"Riiin....Riiiiin...."
Kehebohan terdengar dari bawah. Ingin rasanya aku menarik selimut saja, karena pasti okaasan sedang heboh tentang sesuatu yang tidak penting.

tok tok tok
Ketukan pintu terdengar sayup-sayup. Dengan pasrah, aku mencoba mengumpulkan tenagaku untuk membuka pintu kamarku. Bukan Okaasan, tapi Ryosuke yang berdiri di depanku.

Ack!
Aku segera menutup kembali pintu kamar dan bergegas merapikan rambut, memasang bra, dan merapikan pakaianku. 
"Ada apa?"  tanyaku membuka pintu setelah terlihat lebih rapi.
Ryosuke menyandarkan badannya depan pintu dan menatapku dengan dalam-dalam.

"Lama sekali, Obasan memanggilmu," imbuhnya sambil tersenyum, lalu meninggalkanku turun ke bawah.

APA MAKSUDNYA ORANG ITU????
Aku mengikuti Ryosuke dengan wajah agak kesal.




Aku melihat 3 koper telah berada di Genkan, dan okaasan tampak sibuk menyiapkan bekal untuk perjalanan jauh. "Ada apa ini?"
"Rin, kamu ini kenapa baru bangun?" oceh okaasan.
"Bagaimana? sudah siap?" Otousan muncul dari pintu depan.
"ini ada apa sih?," tanyaku makin bingung.
"Obaasan (nenek) sakit. Kita harus kesana," jawab otousan sambil mengangkat koper dengan dibantu oleh Ryosuke.
"eeeh??? aku bahkan belum bersiap-siap!"
"Tidak perlu Rin. Kamu jaga rumah saja," Okaasan menghampiriku. "Kita tidak mungkin meninggalkan Yamada sendirian, bukan?" bisik Okaasan.
"lalu Kanna?"
"Tentu saja dia Ikut. Okaasan mana bisa tenang meninggalkan dia bersamamu. Bisa hancur rumah ini. Sudah… jaga rumah yang baik. Jangan lupa siapkan makan untuk Yamada. Bahan makanan bisa kamu ambil di kulkas. Kami akan pulang secepatnya selah kondisi Obaasan membaik,"

Tanpa mendengar persetujuanku, okaasan keluar rumah dan naik ke dalam mobil. "ittekimasu!"
"Itterashai...,"  Aku hanya terpaku melihat kepergian mereka.

USO!!
Jadi aku harus tinggal berdua saja dengan orang ini??


つづく

NEXT CHAPTER: http://aichankawaii.livejournal.com/8586.html

Profile

aichankawaii: (Default)
aichankawaii

May 2017

S M T W T F S
 123456
7891011 1213
14151617181920
21222324252627
28293031   

Most Popular Tags

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated May. 18th, 2025 02:47 pm
Powered by Dreamwidth Studios